Kepemimpinan Berakhlakul Karimah yang Efektif

UCAPAN DAN PERILAKU
DI Era perbuatan, era inspirasi....

Siapa petugas nya ini ?
Mengapa aturan nya kacau begini ? Pemimpin nya siapa dibagian ini ? Mengapa begini, begitu, bla bla bla bla....perilaku, menyindir, menghujat, mencela, mengkritik, melecehkan, menghina, yg dilatar belakangi rasa marah, semua itu akan menghasilkan pertengkaran, marah, permusuhan dan dendam.

Yg lebih buruk lagi Allah Swt tdk ridha pd perilaku/keadaan seperti itu.

Oleh sebab itu apakah kita anak buah, pengamat, pemerhati, pemimpin atau apapun jangan menyindir, mencela, mengkritik atau menghujat dsb.

Tapi lakukan sesuatu (kerjakan). Apa yg bisa kukerjakan pd keadaan ini ? Dan langsung kerjakan.

Pemimpin jangan mencela, mengkritik, apalagi marah pada orang yg dipimpinnya, selesaikan saja. Bereskan pekerjaan itu.

Tri Risma (walikota Surabaya) menyapu dipasar ketika ditanya mengapa, dijawab nya karena dinas pasar tidk menyapu nya. Kalau kedepannya dinas pasar tdk menyapu nya juga, maka kepala dinas nya digantinya. Penggantian dilakukan tanpa ada rasa marah, dendam, meremehkan, tapi ganti saja. Mungkin ada pertanyaan mengapa, ada apa dsb. Tentu jawaban nya adalah ya, kita perlu memastikan setiap hari pasar ini disapu. Tdk ada kemarahan, celaan, hujatan dsb.

Langsung mengerjakan, agak nya itu resep Tri Risma (walaupun beliau Kita lihat lumayan bawel he he he).

Jadi resepnya adalah langsung mengerjakan dan memastikan hal itu seterusnya dikerjakan (memonitor dan kalau perlu mengganti pejabat terkait, (alangkah bagusnya kalau tanpa bawel).

Saat ini Tri Risma adalah walikota terbaik diseluruh dunia.

Semoga kita termasuk orang2 yg "mengerjakan" orang2 yg bertindak membuat kebaikan terjadi, bukan orang2 yg menyindir, menghujat, mencela, menghina, marah, atau berkeluh kesah dsb.

Mungkin ini perwujudan kepemimpinan berakhlakul karimah yg efektif..

Allahu A'lam......

ABU ~ 30/05/14